Berapa kali anda (baca : newbie) menemukan masalah di Linux, mencari-cari jawaban di google dan menemukan bahwa anda harus masuk ke terminal dan menggunakan Vi / Vim untuk mengedit suatu file? Well, saya sering. Minimal dulu saat fstab harus diedit demi mount otomatis partisi ntfs saya, atau mengedit file xorg.conf.

Terminal bukanlah hal yang menakutkan bagi saya, mengingat dulunya saya juga pernah merasakan yang namanya DOS. Tapi Vi? Kalo di windows, untuk mengedit file kita menggunakan perintah edit [nama_file]. Vi juga sama, Vi digunakan dengan cara yang sama. Bedanya hanyalah, Vi bener2 bisa bikin kita pusing. Mengapa begitu? Menu2 pada Vi ada banyak, dan tak satupun langsung terlihat di layar. Ditambah lagi dengan mode edit dan mode perintah / command (yang dua ini istilah saya sendiri) benar2 membuat pengalaman memakai Vi sungguh buruk. Padahal sesungguhnya Vi adalah editor yang sangat hebat.

Akhirnya karena tidak tahan lagi, saya memutuskan untuk mencari gantinya. Dicari-cari, akhirnya saya punya dua solusi untuk mengganti Vi.

Yang satu, jika GNOME masih bisa digunakan, saya ganti Vi dengan Gedit


$ vi [nama_file]


diganti dengan


$ gedit [nama_file]


pada desktop manager lain, bisa pake Kwrite (KDE) atau Mousepad (XFACE)


$ kwrite [nama_file]



$ mousepad [nama_file]


Karena mereka berbasis visual, maka mereka mudah sekali untuk digunakan

Yang kedua, jika GNOME (baca : desktop manager) harus dimatikan dan anda harus bekerja di virtual terminal, gunakan Nano


$ nano [nama_file]


dengan nano, kita bisa langsung mengedit file yang diinginkan. Dan pada saat ingin menyimpan, cukup tekan control-x, maka nano akan menanyakan apakah file yang telah diedit ingin disimpan atau tidak. Cukup tekan y dan file akan tersimpan

Sekarang kita bisa mengedit file melalui terminal dengan tenang

nb : Vi sesungguhnya sangatlah hebat. Saya sempat mempelajarinya sedikit dan menemukan bahwa sebagai editor console, Vi sungguh luar biasa. Bahkan Vi sudah mendukung tab-page yang ada pada editor visual macam gedit, serta split screen (untuk melihat banyak file sekaligus), fasilitas yang bahkan jarang saya temukan di editor visual sekalipun. Jadi yang ingin mempelajari Vi, silahkan saja. Karena sesungguhnya anda tidak akan rugi sedikitpun.
nb2 : Saya mencari alternatif bagi Vi dikarenakan masalah internal (malas :p), bukan masalah fasilitas atau kehandalan program. Karena itu tulisan ini subjektif semata, dan saya tidak bisa dituntut atas apapun yang saya tuliskan diatas. Kabur...